Minggu, 28 April 2013

Alasan Sifat Minder Yang Berlebih Saat Kecil

Masa kecil saya adalah masa kecil yang dikelilingi kasih sayang yang luarbiasa dari semua keluarga yang ada. bukan hanya itu bahkan dari murid-murid bapak saya pun begitu, kebetulan bapak saya adalah seorang ustadz di kampung halaman tercinta Babakan Patrol yang sekarang ini sangat saya rindukan di hati saya yang paling dalam. Banyaknya kasih sayang yang saya dapat dari mereka ini membuat saya menjadi sosok yang sangat manja dan cengeng, bahkan untuk sekolah pun saya harus disertai ibu saya tercinta di luar kelas. saya bisa tenang belajar andai saya masih bisa melilihat wajah ibu saya di jendela, sehingga kerap sekali saya menengok-nengok kearah jendela untuk memastikan  bahwa ibu saya masih ada di luar sana. Tapi lama-kelamaan karena sudah merasa bahwa saya bisa akrab dengan teman-teman di kelas akhirnya saya sekolah tidak harus merepotkan ibu tercinta lagi walaupun begitu tidak jarang saya pulang dengan deraian air mata dikarenakan menangis oleh candaan teman-teman di kelas atau kakak-kakak kelas saya. Dari sini lah sifat minder saya timbul menjadikan saya seorang yang sangat pemalu bahka untuk bermain bersama teman-teman laki-laki saja saya harus memilih-milih teman laki-laki yang kalem dan baik, tapi jarang sekali bisa saya temukan di masa saya masih sekolah dasar. Karena sangat membutuhkan sosok teman yang baik hati dan tidak suka mengolok-olok atau becanda berlebihan saya memilih berteman dengan perempuan di kelas saya. Ketika SD saya  memiliki 2 teman tersolid perempuan yang mampu membuat saya menikmati indahnya masa kecil dulu yang sekarang pun bila teringat tentang mereka ingin sekali saya bernostalgia dan membicarakan bagaimana pertemanan kita dulu yang penuh canda tawa dan tangis. "You know what friends? i'm so miss you all and i love you" kata itu yang sekarang sedang ada dibenakku untuk kalian di sana Susi & Eni.

0 komentar: